Minggu, 10 April 2016

belajar perencanaan keuangan dari tukang sayur

kita bisa belajar dari siapa saja dan dimana saja, jangan karena seseorang itu hanya mengenyam pendidikan hanya sampai SMP lantas kita memandang sebelah mata.
berawal ketika saya mengajak bicara seorang tukang sayur tentang rencana masa depannya, sampai kapan akan mendorong gerobak sedangkan usianya sudah melewati kepala 4 sedangkan masih ada anaknya yang berusia dua tahun.
saya menginformasikan pentingnya menabung dan pentingnya merencanakan keuangan dan dia tertarik,karena selama ini dia tidak punya rekening jadi jika ada uang dia menitipkan lewat rekening saudaranya untuk dikirim ke kampung untuk membeli sebidang tanah. Alhamdulillah sekarang telah selesai pula pembangunan rumah diatas tanah tersebut.
saat ditanya mampu atau tidak jika untuk menyisihkan Rp 500.000,-/bulan atau menyisihkan Rp 20000,-/ hari untuk tabungan pensiunnya (kelebihannya untuk ditabung jika ada keperluan mendadak) dia menyanggupi, malah dia berkata : "kalau begitu saya menyisihkan Rp 30.000,- / hari saja , untuk berjaga-jaga klo saya lagi gak jualan atau lagi pulang kampung". inilah sebuah perencanaan keuangan yang tanpa disadari sudah dimilikinya.