- Resiko volatilitas : resiko naik turunnya nilai investasi secara periodik. Contoh : saham lebih cocok untuk investasi jangka panjang sehingga tidak perlu terlalu khawatir dengan gejolak harga saham harian
- Resiko likuiditas : resiko harta investasi tidak dapat diuangkan dengan segera. Contoh : jika ingin menjual tanah atau properti belum tertu dapat segera terjual dengan harga pasar yang diinginkan.
- Resiko gagal bayar : resiko harta investasi anda tidak akan kembali. Contoh : deposito yang tidak bisa cair karena bank tempat nasabah menabung dilikuidasi dan tidak dijamin oleh LPS (Lembaga Penjaminan Simpanan)
- Resiko pasar : resiko bahwa hasil investasi / bunga mungkin naik turun mengikuti kondisi pasar keuangan
- Resiko penipuan : resiko ini paling berbahaya karena baru diketahui saat penipuan terjadi
DON'T PUT YOUR EGGS IN ONE BASKET
( dirangkum dari buku Menjadi Cantik, Gaya, dan Tetap Kaya karya Prita Ghozie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar